Kamis, 16 Juni 2016

Gunung Kelud memori yang terlupakan




entah saya lebih senang hidup apa adanya tidak berdrama dan tidak berpura - pura. well ini kenangan termanis saya dan menurut saya ini merupakan pengalaman saya 2014 lalu Desa santang daerah pujon malang  suasana posko gunung kelud . apa yang saya rasakan senang sedih dan miris mungkin saya pertama kali membayakan kembali ke masa 16 tahun yang lalu ketika sama saya menjadi pengungsi bencana banjir ya saya mengungsi di tempat pengusian akan tetapi dulu tempat saya mengungsi lumayan lah ., saya merasakan bagaimana kenangan mengenai bencana . itu sangat melekat hingga sekarang ( tarauma hilling ) iya tarauma hilling akan tetapi saya melihat ini berbanding jauh dengan adek - adek di pengusian. ketika saya dan teman teman datang baik dari dokter maupun kalangan orang biasa  yang ikut di dalam pengungsian membawa bantuan baik sandng pangan maupun papan akan tetapi hal menarik yang saya lihat sempat sih saya berfikir anak - anak apa mau untuk membaca disaat terjadinya bencana dan posisi mereka di posko . hal yang mengejutkan salut buat adek - adek ini gambaran betapa pentingnya pendidikan, menarik sekali berbanding terbalik dengan apa yang saya fikirkan pertama sunguh luar biasa minat membacanya luar biasa . dan saya senaang sekali apa yang saya bayangkan itu salah . seseorang relawan berkata kepada saya dek kalau mau jadi relawan harus siap dan harus ikhlas seengaknya kmu bisa empati dan masuk dalam dunia mereka . terus berjuang ya adek - adek ku apa yang kalian cita - citakan semoga tercapai dan lebih penting never give up

Rabu, 15 Juni 2016

SOSIOLOGI KRIMINALITAS

Proses Penerimaan Diri Pada Narapidana Wanita

Status baru yang di berikan masyarakat berkaitan dengan masalah kriminal yaitu mantan   narapidana yang masih mempunyai stigma negative di masyarakat membuat seorang narapidana merasa cemas, terlebih depresi. Dalam hal ini keadaan dari dalam dirinya tersebut kecendrungan seseorang tidak dapat menerima kondisi keadaanya Dalam hal ini berkaitan dengan kecemasan, phobia dan anti-social personality. Hal ini dapat berdampak pada Keadaan psikologis  narapidana tersebut memiliki  kecenderungan seseorang tidak dapat menerima keadaan dirinya, sebagai dampaknya adalah permasalahan-permasalahan psikologis yang muncul seperti depresi, kecemasan, phobia dan anti-social personality. 
Menurut Maslow (1970) individu yang dapat me r upa ka n  ke s e mpa t a n s e s e or a ng  untuk dengan tenang, bebas dari rasa bersalah, malu dan m e n g e n a l i  k e m a m p u a n  d a n  rendah diri atas keterbatasan dirinya sendiri, dan ketidakmampuannya. Semakin orang dapat tidak merasakan kecemasan oleh orang lain memahami dirinya, semakin ia dapat menerima terhadap dirinya (dalam Hjelle & Ziegler, 1985 dirinya. dalam Rizkiana, 2012). Dalam hal ini Karakteristik utama dari penerimaan diri sebaliknya jika kegagalan yang dialami individu  adalah spontanitas dan tanggung jawab pada self, akan dapat mengakibatkan adanya penolakan diri menerma kualitas kemanusiaannya tanpa berada di luar kontrolnya.
Individu memiliki proses penyesuain diri yang baik akan membangun dan mengkonstruk di dalam diri nya agar membagun sikap positif dari dalam dirinya sendiri dan dalam hal ini  bertingkah laku yang baik dapat menimbulkan peneliaan dan penerimaan diri dari masyarakat Dalam teori sosiologi kriminal yang berkaitan dengan kasus tersebut yaitu teori lebbeling. Hal ini perbutan hukum, namun juga orang-orang atau kelompok yangdapat mempengaruhi si pembuat hukum. Namun dari orang-orang yang melakukan kejahatan hanya tipe orang tertentu saja yang dilabel sebagai kriminal atau penjahat. Sebagai manusia, polisi hanya dapat mengambil tindakan terhadap orang-orang yangmereka persepsi sebagai pelanggar hukum. Jadi hanyaorang-orang tertentu yang menjadi kriminal. Bukan karena hanya mereka yang melakukan tindak kejahatan atau bahkan mereka tidak melakukannya tetapi karena berdasarkan interpretasi. Merekalah yang melakukan kejahatan jika dimana kejahatan yang di lakukan secara terus menerus yang tidak pernah sadar akan kesalahanya .
 Analisis tentang pemberian cap ini di pusatkan pada reaksi orang lain, artinya ada orang-orang yang memberi definisi, julukan, atau pemberian label pada individu – individu jika di kaitkan dengan tindak kejahatan, ( Jones, 2009 : 156 ) yang berkuasa bukan siapa yang menentukan.
Dalam hal ini lebbel yang dibuat oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan. Tindakan-tindakan yang tidak boleh ataupun yang boleh, dibuatdan ditentukan berdasarkan hukum yang ditentukan penguasa. Penguasa disini tidak hanya orang-orangyang pada kenyataannya memang bertugas membuat Suatu teori yang menyatakan bahwa tindak kriminal dapat terjadi oleh karena itu pengaruh label yang diberikan masyarakat terhadap diri seseorang atau sekelompok orang. Contoh yang dapat dikemukakan adalah, seseorang yang sebenarnya mempunyai tabiat dan karakter yang balk, namun para tenagga selalu menuduhnya sebagai orang yang berwatak jelek, maka stempel atau label yang diberikan kepada seseorang itu, justru dapat menyebabkan seseorang itu akan merasa percuma berbuat baik, daripada kepalang basah, maka lebih baik mandi aja sekalian. Seseorang yang sebenarnya tidak memiliki potensi selingkuh, namun, pasangan hidupnya selalu bersikap cemburu buta, dan apabila sifat kecemburuannya itu sampai pada anggota keluarga atau masyarakat lain, dan apabila anggota keluarga atau masyarakat lain itu ikut mencurigainya, maka orang yang dicurigai atau diberi stampel atau label petualang cinta itu akan menjadi merasa percuma berbuat balk, dan justru akan berbuat sesuai dengan apa yang




Psikologi konteks sosial ( Galau Gangguan Kejiwaan pada diri )

                                                         Gangguan Kejiwaaan
             manusia memiliki akal untuk memahami diri sendiri. Maka minat terhadap perasaan, fikiran dan tingkah laku sesama manusiajuga sangat lah penting dalam memahami pu gejolak - gejolak yang berlangsung baik hal itu terjadi karena ketidak sadaran maupun dalam keadaan sadar . dalam hal ini berkaitan dengan wawasan kehidupan batiniah atau kehidupan sendiri, sehingga untuk mempelajari suatu  proses pembentukan suatu karakter atau watak. Dalam hal ini keidupan secara pskis memang dapat berlangsung tanpa kesulitan akan tetapi tidak dapat di hitung jumlahnya . akan tetapi dari gejala ini dapat di ukur baik secara subjektif maupun objektif.
             kenapa di katakan sebagai subjektif hal - hal yang bersifat di luar logika seperti dalam hal ini pengalaman pribadi atau empiris ketika seseorang mengalami gangguan kejiwaan yang akan muncul dalam diri nya yaitu rasa halusinasi, kecemasan bahkan penolakan jati diri sendiri. dalam hal ini subjek merupakan aktor yang mengalami sedangkan dalam hal ini segala bentuk hal yang di alami merupakan sebuah objek yang membentuk suatu kesadaran intensionalitas di dalamnya dalam hal ini konteks objektifitas ketika sesuai dengan fakta yang terjadi
a. pengertian sakit dan penyakit
1. definisi ppenyakit
bagaimana cara dan rasanya para penderita untuk merasakan sakitnya dan hal - hal apa yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tersebut , terhadap  proses penyembuhan suatu penyakit .
menurut ( prof .Dr Pc.kuiper , 1973 ) " penyakit merupakan terganggunya atau tidak berlangsungnya fungsi - fungsi pskis dan fisis yaitu berupa kelainan dan penyimpangan yang mengakibatkan sautu kerusakan bahaya pada organ atau tubuh manusia sehingga dalam hal ini dapat mengakibatkan ancaman bagi kehidupan
dalam hal ini orang di sebut sakit apa bila si aktor mengalami kelainan penyimpangan yang dapat mengakibatkan kerusakan dan bahaya pada organ tubuhnya . ganguan - gangguan pada fungsi ini dapat mengakibatkan perubahan - perubahan dan dapat mengakitkan sebuah gangguan yang di mana antara suatu sistem dan sitem yang lain saling berkaitan. fenomena pada saat ini yakni fenomena " galau atau baper " di kalangan masyarakat yakni melihat posisi galau yang merupakan bagian bentuk dari ganguan kejiwaan yang dimana si aktor akan merasakan kegelisahan , kecemasan di dalam dirinya melalui pengalaman ini akan memunculkan sikap atau perubahan pada kondisi aktor tersebut . yakni perubahan tingkah laku yang di lakukan aktor tersebut . baik perubahan secara fisik maupun emosional yang terjadi  pada aktor tersebut . dari hal ini kita dapat melihat terjadinya sebuah penyimpangan pada si aktor yang terjadi akibat di akibatkan oleh kondisi fisik yang tidak menerima serta dalam hal ini secara psikologis adanya penilakan jati diri yang mereka miliki .Melihat kondisi seperti inni sangat lah penting agen - agen di dalam keluarga untuk menurangi rasa trauma yang terdapat pada si aktor tersebut sehingga dalam hal ini rasa sakit yang akan di alami si aktor melalui berbagi atau adanya wadah atau tempat untuk saling shering keterbukaan satu saama lain akan mengurangi rasa sakit ya ng akan di rasakan oleh si aktor ini. tidak menutup kemungkinan jika si aktor tidak menemukan waadah dalam menyelesaikan rasa sakitnya akan memunculkan tindakan yang di luar nalar manusia bahkan dalam kemungkinan terburuk akan mengancam dirinya sendiri serta orang lain . Managemet diri sangat lah penting untuk hal ini untuk mengurangi ganguan - gangguan yang terjadi